Senin, 06 Desember 2010

TIDAK DIBIARKAN SENDIRI


Tidak dapat disangkal bahwa manusia hidup tidak akan lepas dari persoalan, tidak terkecuali hidup anak-anak Tuhan. Namun ada satu hal yang seringkali membuat kita prihatin yaitu banyak dari kita mengeluh mengapa penderitaan atau persoalan harus kita alami. Jika hal ini terjadi dalam hidup kita saat ini, marilah kita memeriksa diri kita, apakah kita sudah melakukan kesalahan pada Tuhan, atau memang penderitaan itu atas ijin Tuhan. "Untuk hal ini perlu kita perhatikan apa yang Petrus katakan: "Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang padamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya bersukacitalah sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersuka cita pada waktu Ia menyatakan kemuliaanNya. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. Janganlah ada diantara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau. Tetapi jika Ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu." (1 Petrus 4 : 12-16)
Dari pernyataan Petrus diatas, jelas sekali kita bisa tahu mengapa penderitaan itu menimpa kita. Memang tidak ada seorang pun yang suka menderita, tetapi jika hal ini diijinkan Tuhan, meskipun kita merasa tertekan, putus asa, difitnah, tidak perlu lagi kita menyalahkan siapa-siapa atau bahkan menyalahkan Tuhan. Ingat! Allah tahu benar apa yang sedang kita alami dan Allah tidak pernah membiarkan kita sendiri seperti yang difirmankanNya: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5b).
Dengan kenyataan ini semua, kita tahu proses dari Tuhan agar kita menjadi dewsa rohani, sering melalui berbagai peristiwa yang menyakitkan. Dan apapun rencana Allah buat kita, itu pasti baik untuk kita.

Read More......

Kamis, 02 Desember 2010

KETEGUHAN HATI


Keadaan seringkali dapat merubah pikiran, keinginan, atau kehidupan seseorang. Demikian pula dalam kehidupan Kristen, seseorang dapat menyia-nyiakan pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib dan melupakan janji-janji Tuhan hanya karena nafsu dunia atau permasalahan yang sedang dialami. (masalah pasangan hidup, pekerjaan/jabatan, dll). Pikiran memang merupakan medan pertempuran terbesar kita, antara dosa dan kekudusan. Keduanya sama-sama berhak untuk menguasai tempat tersebut, tergantung kepada siapa kita akan menaklukkan pikiran kita. Ketika kita terus menerus memikirkan perbuatan-perbuatan dosa, kita akan terjebak didalamnya, dan bukan tidak mungkin akan berlanjut pada keputusasaan hidup. Banyak orang yang menjadi putus asa karena mereka sudah tidak lagi memiliki kekuatan iman, seolah-olah janji Tuhan itu palsu. Permasalahan dunia memang tidak semakin mudah, sehingga mengakibatkan banyak orang menjadi kelelahan, frustasi, putus asa, dan akhirnya gagal.

Salah satu kunci sukses dialam menghadapi permasalahan kehidupan yang semakin sulit ini adalah keteguhan hati. Didalam Yosua 1:7 Tuhan berfirman kepada Yosua ”Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi”. Dengan keteguhan hati yang kita dan fokus kepada hukum dan ajaran Tuhan, kita akan diberikan keberuntungan.

Keteguhan hati menjadi cermin kepribadian seseorang, karena menunjukkan keyakinan kebenaran yang ditempuhnya. Keteguhan hati merupakan pendorong motivasi, sehingga memudahkan mencapai tujuannya. Keteguhan hati dapat melahirkan keteguhan iman dan ketakwaan. Mampu mendengarkan bisikan hati dalam kebenaran dan kebaikan, tidak mudah tergoda dengan tawaran dan jebakan hawa nafsu dan ego pribadi, tidak mudah dibelokkan oleh tujuan yang tidak sesuai dengan keyakinan hatinya. Ketika terlanjur melakukan kesalahan, akan segera kembali pada kebenaran ketika diingatkan oleh suara hati nurainya terdalam. Inilah pentingnya mempertahankan keteguhan hati.

Mulailah memfokuskan pikiran kita kepada Tuhan. Pikirkanlah hal-hal yang kudus di dalam Tuhan. Baharuilah pikiran kita dengan hal-hal rohani. Jangan memberi tempat sedikit pun untuk memikirkan perbuatan dosa. Tuhan pasti sanggup memenangkan kita dari segala persoalan hidup.

Read More......