Jumat, 08 Oktober 2010

MEMBERI PENGAMPUNAN


Memberikan ampunan seringkali menjadi hal yang paling sulit dalam kehidupan. Saya teringat ketika masa muda dulu saya mempunyai seorang sahabat, suka dan duka kami selalu bersama. Tetapi pada suatu ketika terjadilah suatu perpecahan yang sebetulnya disebabkan oleh masalah sepele (yang menurut saya kesalahan disebabkan oleh perbuatan sahabat saya) dan singkat cerita seketika itu juga kami tidak bertegur sapa sampai beberapa tahun. Apa yang saya
rasakan pada saat itu? Dihati saya tidak ada damai sejahtera, dalam hati ini berkata, "Kamu yang benar dan dia yang salah..." selalu seperti itu ketika saya bertemu dengannya.
Tetapi ketika saya telah memberikan pengampunan ada perasaan damai sejahtera, suka cita yang baru dalam hati ini dan saya merasakan tidak ada ganjalan ketika saya berdoa, berkat Tuhan pun melimpah dalam hidup saya.


BAHAN RENUNGAN

Matius 6 : 12, 14 - 15

...dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; ... Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."

Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
(1 Yohanes 4:20)

Membenci seseorang dan mempertahankan kepahitan akan membangun penjara di sekeliling kita. Sebaliknya, mengampuni orang lain akan membebaskan kita - Steve Saint

Mengampuni orang lain adalah langkah pertama untuk mengampuni diri sendiri - Gerald G. Jampolasky

Kerapkali mengampuni adalah hal yang sangat sulit, tetapi orang-orang yang pernah merasakan kegembiraan karena mengampuni adalah orang-orang yang paling mudah mengampuni - Steve Saint

Read More......

Kamis, 07 Oktober 2010

MEMPERTAHANKAN IMAN DAN KESELAMATAN


Berapa batas waktu bagi seorang bertahan dalam iman? Jawabannya pasti bervariasi; ada yang 1 tahun, 2 tahun, 10 Tahun, atau Cuma 3 bulan, atau lebih singkat lagi.Seorang pendeta berkata seperti ini kepada saya, “ Saya dahulu bekerja di dunia sekuler. Kamu tahu kan betapa beratnya bekerja didunia sekuler itu ? Tetapi setelah saya menjadi orang Kristen, ternyata ada pekerjaan yang lebih berat dari itu. Kemudian saya balik bertanya ”Apa itu ?”
Pendeta itu berkata ”Mempertahankan keselamatan anda. Akhir-akhir ini banyak orang Kristen yang mulai lemah imannya. Mungkin karena melihat situasi yang semakin sulit dan masalah kehidupan yang seolah-olah tidak dapat dikompromi lagi.


Dalam rangka mempertahankan Iman dan keselamatan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
Pertama, menjauhi kejahatan. Salomo berkata, ”Janganlah menyimpang ke kanan dan ke kiri, jauhkan kakimu dari kejahatan.” Amsal 4:27.
Siapa yang dapat menghalangi kaki anda kepada kejahatan ? Tidak ada, Meskipun Allah sendiri yang berbisik kepada anda, saya tidak yakin kalau anda akan menurutinya. Jadi yang penting disini adalah kemauan dengan kuat untuk menjauhi kejahatan. Langkah pertama itu yang penting untuk menentukan ke langkah-langkah berikutnya.
Kebanyakan orang Kristen terjebak kedalam persoalan, sebab dia tidak bijak memilih langkah yang pertama.

Kedua, mendekat kepada Allah. Alkitab berkata, ”Itulah sebabnya aku hidup jujur sesuai dengan segala titahMu segala jalan dusta aku benci” Mazmur 119:128. Semakin anda mendekat pada Allah, semakin anda akan membenci jalan dosa.
Sebab hidup anda dipenuhi dengan hadirat Allah. Otomatis anda menjadi manusia yang berjalan kesana kemari dengan dipenuhi hadirat Tuhan dan anda akan membenci dosa dengan sendirinya.

Read More......

Minggu, 03 Oktober 2010

TIANG AWAN DAN TIANG API


Roma 8:14; Bilangan 9:22

Coba anda bayangkan bila seandainya Anda dan saya dilepas sendiri di padang gurun yang luas tanpa menggunakan alat penunjuk arah atau bantuan lain, pasti akan beroutar-putar dan pada akhirnya mati kehausan.
Tetapi ada hal menarik selama perjalanan bangsa Israel di padang gurun menuju tanah Perjanjian. Mereka berjalan di padang gurun yang terhampar luas tanpa menggunakan kompas dan peta tetapi mereka tidak tersesat dan mati malah sampai ditanah Kanaan dengan selamat meskipun ada sebagian yang tewas karena pemberontakan mereka sendiri.
Apa rahasianya? Dengan melihat tiang awan dan tiang api. Tiang api dan tiang awan itulah yang menuntun mereka. Dan mereka dituntun dengan tiang awan dan tiang api tidak untuk selamanya. Sebab setelah mereka sampai di tanah perjanjian, mereka tidak lagi dipimpin oleh tiang awan dan tiang api lagi. Sebagai gantinya mereka dipimpin oleh Roh Allah yang ada pada seorang nabi, iman dan raja.
Bagaimana dengan kita sebagai umat Perjanjian Baru? Apakah masih sama dengan bangsa Israel pada waktu itu? Tidak! Perlu Anda ketahui bahwa tiang awan dan tiang api itu sudah tidak ada di luar tetapi telah masuk dalam roh anda. Itulah Roh Kudus. Itu berarti Tuhan tidak lagi memimpin Anda dengan cara yang dapat dilihat mata jasmani. Sebab sewaktu bangsa Israel dituntun oleh tiang awan dan tiang api dengan jelas mata mereka bisa melihat kapan mereka harus berangkat dan kapan mereka harus berdiam.
Tetapi bila Anda dipimpin oleh Roh Kudus, Anda tidak bisa melihat dengan mata jasmani Anda tetapi dengan IMAN. Roh kudus akan menuntun melalui roh Anda yang tela dilahirkan kembali. Dari dalam diri Andalah Allah akan memimpin Anda. "Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah" (Roma 8:14)

Read More......